About Me

My Blog List

= mrDarmian
  • kuliner
  • susana
  • uci
  • cindy
  • a href=http://owisata.blogspot.com>juariyah
  • Author

    Foto Saya
    vitha_nobita
    aku ya aku,bukan orang lain,aku ingin jadi orang yang superstar biar semua orang tau kalau aku patut untuk dibanggakan bukan untuk diremehkan atau dicemohkan
    Lihat profil lengkapku

    Followers

    Selasa, 01 November 2011

    pertanian organik

    Pertanian Organik

    Menuju Petani yang Maju dan Berwawasan Luas

    Home
    Tentang Kami
    Produk Organik

    Subscribe to feed

    BRIKET TEMPURUNG KELAPA ( COCONUTS SHELL BRIQUET )

    September 19, 2008 in Informasi | Tags: ARANG TEMPURUNG KELAPA, BRIKET TEMPURUNG KELAPA, COCONUTS SHELL BRIQUET | 12 comments

    Briket Tempurung Kelapa adalah bahan bakar alternatif terbuat dari bahan baku tempurung kelapa yang sudah di olah menjadi briket dan di harapkan menjadi bahan bakar pengganti sebagai pilihan yang dibutuhkan masyarakat

    1. HEMAT & EKONOMIS. Hasil Lab. SUCOFINDO menunjukkan , bahwa Briket Tempurung Kelapa yang berkualitas B ( khusus untuk rumah tangga, rumah makan / restauran , home industri dan lain-lainnya) produksi PT. Marga Okapallo memiliki kalori 6481/kg dan mudah terbakar, menghasilkan energi panas tinggi dan tahan lama sehingga secara ekonomis menggunakan Briket Tempurung Kelapa akan lebih hemat apabila dibandingkan dengan jenis bahan bakar lainnya.

    2. AMAN &RAMAH LINGKUNGAN. Diolah tanpa menggunakan bahan kimia, pada saat digunakan abunya tidak berterbangan dan tidak berasap , tidak meninggalkan noda hitam pada peralatan yang digunakan ( alat-alat dapur dan lain-lainnya) tidak mengeluarkan bau menyengat / aroma tidak sedap yang dapat mengganggu aktifitas kerja kesehatan maupun lingkungan.

    KOMBET ( KOMPOR BRIKET)s

    1. AMAN DAN PRAKTIS . – Kombet ( kompor briket) aman dan praktis saat digunakan, tidak menimbulkan resiko ledakan dan mudah perawatan .

    2. BEBAS POLUSI DAN EKONOMIS. – Kombet ( kompor briket) dengan bahan bakar briket tempurung kelapa, sungguh memberikan nilai tersendiri bagi yang memahami pentingnya makna Sehat dan Hemat.

    Keunggulan Briket Batok Kelapa

    1. Lebih murah dan Ekonomis

    2. Panas yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untuk pembakaran yang lama

    3. Tidak beresiko meledak/terbakar seperti Kompor Minyak Tanah atau Kompor Elpiji

    4. Tidak mengeluarkan suara bising serta tidak berjelaga sehingga tidak membuat alat2 memasak anda menjadi rusak

    5. Sumber Briket Batok Kelapa berlimpah

    6. Ramah Lingkungan dan aman Bagi Kesehatan terutama bagi Ibu-Ibu yang sering memasak didapur

    PETUNJUK PEMAKAIAN :

    1. Buka tutup sarangan kompor
    2. Angkat sarangan kompor
    3. Ambil pemantik, isi dengan kapas secukupnya dan beri spiritus sampai kapas basah dengan rata.
    4. Taruh kembali pemantik pada tempatnya.
    5. Tempatkan sarangan dan beri briket 10 – 11 biji.
    6. Nyalakan pemantik melalui lubang samping.
    7. Tunggu hingga briket terbakar sempurna ( ± 15 menit ).
    8. Siap untuk digunakan.

    Cara mematikan :

    1. Ambil briket satu persatu, celupkan pada air sisi per sisi agar tidak pecah.
    2. Atau, ambil briket satu persatu, semprot dengan sprayer berisi air.


    Ukuran 4cm x 3cm x 3cm
    Minimum order 50kg
    Harga 10.000,- per kilo (NEGO)

    pemesanan kirim email ke maskholik@lareosing.org. atau ke 0361-8564213
    ALumunium Foil untuk Kemasan produk

    August 2, 2008 in Informasi | Tags: ALumunium Foil, kemasan, makanan | 29 comments

    Kami menyediakan dan menjual plastik alumunium foil. Plastik alumunium foil yang kami jual antara lain :
    Plastik Alumunium Foil yang Sudah di Seal 3 sisi
    Ukuran Plastik (PxL) Volume Kantong Jumlah per Kg
    17×22 cm 50 gr ± 150 lembar
    17×25 cm 100 gr ± 120 lembar
    20×25 cm 100 gr ± 111lembar
    20×29 cm 100-200 gr ± 95 lembar
    23×29 cm 200 gr ± 90 lembar
    25×34 cm 250 gr ± 80 lembar
    29×34 cm 500 gr ± 55 lembar
    34×40 cm 1000 gr ± 50 lembar
    Harga Rp. 65.000,- per kg
    Minimum order 5kg
    SHAKTI Fungisida Alami (Botanis) Pertama Buatan Indonesia

    July 31, 2008 in obat organik | Tags: Fungisida Alami, Fungisida Botanis, Jamur Tanaman, SHAKTI | 1 comment

    Fungisida Alami (Botanis) Pertama Buatan Indonesia
    Mencegah, Mengatasi, dan Membasmi Jamur Tanaman dengan Tuntas dan Aman

    SHAKTI adalah FUNGISIDA ALAMI yang diformulasikan guna menanggulangi serangan jamur pada tanaman dengan kemampuan yang sangat luas ( broad spectrum ), SISTEMIK maupun KONTAK. Seperti terhadap :

    > Phytopthora sp. (Busuk daun / batang)
    > Colletotrichum sp. (Antraknosa)
    > Rhizoctonia sp., Phytium sp. (Rebah Batang)
    > Oidium sp., Plassmopara sp. (Penyakit Tepung)
    Phyllosticta sp., Exobasidium sp. (Cacar Daun)
    Cercospora sp. Alternaria sp. (Bercak Daun dll.)

    - PERLINDUNGAN menyeluruh terhadap serangan jamur.
    - MENINGKATKAN daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
    - MENGURANGI kemampuan spora untuk berkembang biak.
    - MENINGKATKAN reaksi antagonis dan mematikan jamur secara langsung.

    Kemasan Plastic PVC 500ml
    Minimum order 1 Box
    Harga Rp 350.000,-
    Apabila anda tertarik silahkan email ke maskholik@lareosing.org

    Pupuk Slow Release

    July 31, 2008 in obat organik | Tags: pupuk angrek, Pupuk organik murni, Pupuk Slow Release, SUBURI CHIPS, SUBURI SUPER STICK | 1 comment

    SUBURI CHIPS
    Pupuk organik murni yang dibentuk secara khusus untuk pengguanaan pada anggrek yang dipelihara dalam pot.
    Mencukupi seluruh kebutuhan anggrek untuk bertumbuh dan berbunga secara maksimal.
    Meningkatkan kemampuan Anggrek terhadap perubahan cuaca, serangan hama dan penyakit.
    Meningkatkan daya tahan serta memperbaiki mutu dan warna bunga.
    Deangan menaburkan 10-20 butir utk pot uk sedang, dapat diulangi pemberian pupuk setiap 1-2 bulan.

    SUBURI SUPER STICK
    Pupuk organik murni berbentuk batangan khusus untuk semua jenis tanaman hias yang dipelihara dalam pot.
    Mencukupi seluruh kebutuhan makanan bagi tanaman untuk bertumbuh secara lebih baik dan lebih sehat.
    Cukup dengan menusukkan 4-8 batang atau lebih (tergantung besar nya pot) kedalam tanah di sekeliling tanaman. Pemberian dapat diulangi 1-2 bulan berikutnya.

    Kemasan Box 10gram
    Minimum order 30pcs
    Harga … per 30pcs
    Apabila tertarik silahkan email ke maskholik@lareosing.org

    ATASI Pestisida Alami (Botanis) Pertama Buatan Indonesia

    July 31, 2008 in obat organik | Tags: ATASI, BAKTERISIDA, FUNGISIDA, INSEKTISIDA, NEMATISIDA, Pestisida Alami, Pestisida Biologis, Pestisida Botanis | 5 comments

    ATASI adalah pestisida biologis / botanis yang merupakan kombinasi antara INSEKTISIDA – FUNGISIDA – BAKTERISIDA – NEMATISIDA, yang mampu mengatasi segala macam gangguan hama dan penyakit tanaman secara sistematis, praktis, ekonomis dan ekologis.

    Dibuat dengan memanfaatkan lebih dari 20 jenis bahan-bahan alami yang berasal dari tanaman (azadirachtin, cerberin, margosine, nimbin, acorin, carvacrol, meliantriol, nicotine, dll.) yang telah dikenal mempunyai kemampuan tinggi dalam mengatasi gangguan / serangan hama dan penyakit tanaman.

    Diformulasikan secara ilmiah penuh sehingga mempunyai kemampuan yang maksimal sebagai pestisida yang berfungsi rangkap (all in one).

    1. Menghilangkan / mengurangi nafsu makan, sehingga serangga akan mati dalam beberapa hari (anti feedan)
    2. Mempengaruhi kemampuan bertelur serta menghambat pertumbuhan larva serta pupa serangga (inhibiting the development of eggs, larve and pupae)
    3. Menghambat proses pergantian kulit serta perubahan wujud serangga (deterring metamorphose & moulting process)
    4. Mengurangi kemampuan reproduksi / menekan jumlah perkembangbiakan (disrupting mating & sexual communication)
    5. Mempengaruhi sistim saraf serangga / racun kontak (contack poison)
    6. Menghambat pembentukan lapisan kulit pelindung sehingga serangga menjadi lemah / tidak dapat hidup lebih lama (chitin formation inhibitor)

    ATASI mampu mengatasi gangguan yang berasal dari berbagai jenis serangga perusak seperti :
    Belalang, Jangkrik, Wereng, Aphids, Kutu Putih, Kutu Loncat, Kutu Perisai, Kutu Tepung, Thrips, Kumbang Biji, Kumbang daun, Ulat Keket, Ulat Grayak, Ulat Jengkal, Ngengat, Lalat Buah, Lalat Pucuk, Lalat Parasit, Nematoda Akar, Rayap, Jamur, Bakteri serta Virus.

    Kemasan : Botol Plastic 500ml dan 1 liter,
    Minimum order 1 Box
    Harga Rp 250.000,-

    Apabila anda tertarik silahkan email ke maskholik@lareosing.org

    SUBURI Pupuk Organik Cair Lengkap dan sempurna

    July 31, 2008 in obat organik | Tags: Add new tag, Produksi tanaman, Pupuk Organik Cair, suburi | 1 comment

    SUBURI LIQUID berupa cairan pekat berwarna coklat kehitaman, koloidal dengan bau yang spesifik, merupakan hasil rekayasa bioteknologi yang sangat canggih dalam memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur-unsur hara makro dan mikro yang essensial dan lengkap ( Multi Function Organic Fertilizer )

    Mengandung sekitar 90 elemen alami yang sangat berharga dan hormon alamiah di dalamnya (Cytokinin, Giberellin, Auxin, Indole Acid (I.A.A.) serta sejumlah asam amino yang dibutuhkan tanaman.

    SUBURI LIQUID berperana dalam :
    1. Menyempurnakan pertumbuhan secara menyeluruh (Vegetative & Generative Enhancer)
    2. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama & penyakit.
    3. Memperbanyak serta menyempurnakan pembungaan dan pembuahan.
    4. Memperbaiki ukuran bunga maupun warna bunga.
    5. Menghasilkan pertumbuhan umbi dan daun yang lebih besar dan kuat serta meningkatkan jumlah tandan dan daya tahan bunga.
    6. Untuk merangsang pertumbuhan akar pada stek dan cangkokkan.
    7. Untuk meningkatkan & mempercepat perkecambahan

    SUBURI LIQUID tersedia dalam ukuran 100 cc, 500 cc dan 1 Liter, Kemasan plastic PVC
    Harga Rp. 250.000 per Box (Minimum order 1 Box)
    Berminat silahkan email ke maskholik@lareosing.org

    Prospek Pertanian Organik di Indonesia

    July 29, 2008 in Informasi | Tags: indonesian farmer, obat organik, Pertanian Organik, produk organik, Prospek Pertanian, pupuk organik | 13 comments

    Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan �Back to Nature� telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik.

    Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.

    Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

    Peluang Pertanian Organik di Indonesia

    Luas lahan yang tersedia untuk pertanian organik di Indonesia sangat besar. Dari 75,5 juta ha lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian, baru sekitar 25,7 juta ha yang telah diolah untuk sawah dan perkebunan (BPS, 2000). Pertanian organik menuntut agar lahan yang digunakan tidak atau belum tercemar oleh bahan kimia dan mempunyai aksesibilitas yang baik. Kualitas dan luasan menjadi pertimbangan dalam pemilihan lahan. Lahan yang belum tercemar adalah lahan yang belum diusahakan, tetapi secara umum lahan demikian kurang subur. Lahan yang subur umumnya telah diusahakan secara intensif dengan menggunakan bahan pupuk dan pestisida kimia. Menggunakan lahan seperti ini memerlukan masa konversi cukup lama, yaitu sekitar 2 tahun.

    Volume produk pertanian organik mencapai 5-7% dari total produk pertanian yang diperdagangkan di pasar internasional. Sebagian besar disuplay oleh negara-negara maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia, pasar produk pertanian organik lebih banyak didominasi oleh negara-negara timur jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea.

    Potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri sangat kecil, hanya terbatas pada masyarakat menengah ke atas. Berbagai kendala yang dihadapi antara lain: 1) belum ada insentif harga yang memadai untuk produsen produk pertanian organik, 2) perlu investasi mahal pada awal pengembangan karena harus memilih lahan yang benar-benar steril dari bahan agrokimia, 3) belum ada kepastian pasar, sehingga petani enggan memproduksi komoditas tersebut.

    Areal tanam pertanian organik, Australia dan Oceania mempunyai lahan terluas yaitu sekitar 7,7 juta ha. Eropa, Amerika Latin dan Amerika Utara masing-masing sekitar 4,2 juta; 3,7 juta dan 1,3 juta hektar. Areal tanam komoditas pertanian organik di Asia dan Afrika masih relatif rendah yaitu sekitar 0,09 juta dan 0,06 juta hektar (Tabel 1). Sayuran, kopi dan teh mendominasi pasar produk pertanian organik internasional di samping produk peternakan.

    Tabel 1. Areal tanam pertanian organik masing-masing wilayah di dunia, 2002

    No. Wilayah Areal Tanam (juta ha)

    Australia dan Oceania 7,70
    Eropa 4,20
    Amerika Latin 3,70
    Amerika Utar 1,30
    Asia 0,09
    Afrika 0,06

    Sumber: IFOAM, 2002; PC-TAS, 2002.

    Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk bersaing di pasar internasional walaupun secara bertahap. Hal ini karena berbagai keunggulan komparatif antara lain : 1) masih banyak sumberdaya lahan yang dapat dibuka untuk mengembangkan sistem pertanian organik, 2) teknologi untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos, tanam tanpa olah tanah, pestisida hayati dan lain-lain.

    Pengembangan selanjutnya pertanian organik di Indonesia harus ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar global. Oleh sebab itu komoditas-komoditas eksotik seperti sayuran dan perkebunan seperti kopi dan teh yang memiliki potensi ekspor cukup cerah perlu segera dikembangkan. Produk kopi misalnya, Indonesia merupakan pengekspor terbesar kedua setelah Brasil, tetapi di pasar internasional kopi Indonesia tidak memiliki merek dagang.

    Pengembangan pertanian organik di Indonesia belum memerlukan struktur kelembagaan baru, karena sistem ini hampir sama halnya dengan pertanian intensif seperti saat ini. Kelembagaan petani seperti kelompok tani, koperasi, asosiasi atau korporasi masih sangat relevan. Namun yang paling penting lembaga tani tersebut harus dapat memperkuat posisi tawar petani.

    Pertanian Organik Modern

    Beberapa tahun terakhir, pertanian organik modern masuk dalam sistem pertanian Indonesia secara sporadis dan kecil-kecilan. Pertanian organik modern berkembang memproduksi bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan sistem produksi yang ramah lingkungan. Tetapi secara umum konsep pertanian organik modern belum banyak dikenal dan masih banyak dipertanyakan. Penekanan sementara ini lebih kepada meninggalkan pemakaian pestisida sintetis. Dengan makin berkembangnya pengetahuan dan teknologi kesehatan, lingkungan hidup, mikrobiologi, kimia, molekuler biologi, biokimia dan lain-lain, pertanian organik terus berkembang.

    Dalam sistem pertanian organik modern diperlukan standar mutu dan ini diberlakukan oleh negara-negara pengimpor dengan sangat ketat. Sering satu produk pertanian organik harus dikembalikan ke negara pengekspor termasuk ke Indonesia karena masih ditemukan kandungan residu pestisida maupun bahan kimia lainnya.

    Banyaknya produk-produk yang mengklaim sebagai produk pertanian organik yang tidak disertifikasi membuat keraguan di pihak konsumen. Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi menjadi dua kriteria yaitu:

    a) Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam negeri. Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal atau Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida sintetis. Pengendalian OPT dengan menggunakan biopestisida, varietas toleran, maupun agensia hayati. Tim untuk merumuskan sertifikasi nasional sudah dibentuk oleh Departemen Pertanian dengan melibatkan perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang terkait.

    b) Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai produk pertanian organik.

    Beberapa komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan sistem pertanian organik di Indonesia antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman rempah dan obat, serta peternakan, (Tabel 2). Menghadapi era perdagangan bebas pada tahun 2010 mendatang diharapkan pertanian organik Indonesia sudah dapat mengekspor produknya ke pasar internasional.

    Tabel 2. Komoditas yang layak dikembangkan dengan sistem pertanian organik

    No. Kategori Komoditi

    Tanaman Pangan Padi
    Hortikultura Sayuran: brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun, labu siyam, oyong dan baligo. Buah: nangka, durian, salak, mangga, jeruk dan manggis.
    Perkebunan Kelapa, pala, jambu mete, cengkeh, lada, vanili dan kopi.
    Rempah dan obat Jahe, kunyit, temulawak, dan temu-temuan lainnya.
    Peternakan Susu, telur dan daging

    Panduan Umum Pertanian Organik

    July 29, 2008 in Informasi | Tags: obat pertanian, petani, produk pertanian, pupuk organik, suburi | 2 comments

    Lahan
    Pada dasarnya semua lahan dapat dikembangkan menjadi lahan PO. Yang terbaik adalah lahan pertanian yang berasal dari praktek pertanian tradisional atau hutan alam yang tidak pernah mendapatkan asupan bahan-bahan agrokimia (pupuk dan pestisida).
    Namun, bila lahan yang digunakan berasal dari lahan bekas budidaya pertanian konvensional (menggunakan pupuk dan pestisida kimia), lebih dahulu perlu dilakukan konversi lahan. Konversi lahan adalah upaya yang bertujuan untuk meminimalkan kandungan sisa-sisa bahan kimia yang terdapat dalam tanah dan memulihkan unsur fauna dan mikroorganisme tanah. Lamanya konversi tergantung dari intensitas pemakaian input kimiawi dan jenis tanaman sebelumnya (sayuran, padi atau tanaman keras).
    Masa konversi dapat diperpanjang/diperpendek tergantung pada sejarah lahan tersebut. Bila masa konversi telah lewat, lahan tersebut merupakan lahan organik. Bila kurang dari itu, maka lahan tersebut masih merupakan lahan konversi menuju organik.

    Benih
    Benih yang digunakan untuk budidaya PO adalah benih yang tidak mendapatkan perlakuan rekayasa genetika. Petani sebaiknya menggunakan benih lokal, atau benih hibrida yang telah beradaptasi dengan alam sekitar.
    Keunggulan menggunakan benih lokal adalah mudah memperolehnya dan murah harganya, bahkan petani bisa membenihkan sendiri. Selain itu, benih lokal memiliki asal usul yang jelas dan sesuai dengan kondisi alam sekitar. Dengan memakai benih sendiri, petani juga tidak tergantung pada pihak luar.

    Persiapan tanam
    Lahan yang digunakan untuk produksi PO sedapat mungkin dijaga kestabilannya tanpa harus mengacaukan, yaitu berpedoman pada metode sedikit olah tanah (minimum tillage).

    Tanam
    Prinsip yang diterapkan dalam praktek penanaman PO selalu mencerminkan adanya tumpangsari agar tercipta keanekaragaman tanaman (varietas). Perencanaan dan teknik penanaman perlu disesuaikan dengan sifat tanaman, prinsip-prinsip pergiliran tanaman dan kondisi cuaca setempat.

    Pemeliharaan Tanaman
    Setiap tanaman memiliki sifat karakteristik tertentu, maka pemeliharaan tanaman ditentukan oleh sifat karakteristik tersebut. Dengan mengenali karakteristik tanaman petani dapat dengan mudah melakukan pemeliharaan yang sesuai, sehingga tujuan pemeliharaan tercapai yaitu “kebahagiaan tanaman itu sendiri”.

    Pemupukan
    Secara teori, lahan PO akan semakin subur karena proses-proses yang diterapkan berpedoman pada pemeliharaan tanah. Tetapi realitanya, petani seringkali kurang memahami hal ini sehingga tanah selalu lebih banyak kehilangan unsur hara —melalui erosi, penguapan, dsb— dibandingkan dengan hara yang diberikan/ditambahkan. Maka prinsip pemupukan ditentukan oleh kepekaan kita dalam mengamati/menilai kapan tanaman kekurangan makanan.

    Pengendalian HPT/OPT
    PO berbasis pada keseimbangan ekosistem. Konsekuensinya semua organisme yang ada (termasuk hama) dipandang ikut berperan dalam proses keseimbangan tersebut. Dengan kata lain, tidak ada mahluk hidup yang tidak berguna. Yang diperlukan adalah mengendalikan hama/penyakit supaya tidak berada dalam jumlah berlebihan.
    Pola tumpangsari, pergiliran tanaman, pemulsaan, rekayasa teknik menanam, dan manajemen kebun menjadi pilihan metode pengendalian HPT karena sesuai dengan prinsip keseimbangan.
    Penggunaan pestisida alami diperlukan sejauh kita tahu bahwa di lahan PO sedang terjadi ketidakseimbangan, yang terlihat pada munculnya gangguan hama/penyakit. Kadar pemakaiannya juga tergantung dari tingkat gangguan yang ada.

    Panen
    Setiap langkah dalam proses produksi akan dinilai dari hasil panenan. Prinsip dalam panen adalah menjaga standar mutu dengan memanen tepat waktu sesuai kematangan. Cara pemanenan juga perlu berhati-hati sehingga tidak menimbulkan kerusakan atau kehilangan hasil yang lebih besar.

    Pasca Panen
    Kegiatan pasca panen harus mampu menekan kerusakan hasil seminimal mungkin. Metode pengolahan yang dilakukan tidak boleh mengubah sama sekali komposisi bahan aslinya. Karenanya proses seleksi, pencucian, pengepakan, penyimpanan dan pengangkutan produk organik perlu berhati-hati agar kondisi tetap segar dan sehat ketika berada di tangan pembeli. Dalam PO, kegiatan pasca panen menghindari pemakaian bahan pengawet atau perlakuan kimiawi lainnya dan seminimal mungkin melakukan proses pengolahan.

    Dalam PO berlaku standar yang berfungsi sebagai pedoman bagi petani dan pelaku lain dalam menjalankan usahanya di bidang ini. Standar ini berisi prinsip-prinsip mendasar PO dan hal-hal umum yang sebaiknya dilakukan dan dihindari dalam bertani organik. Sebagai contoh, pemerintah telah menerbitkan SNI (Standar Nasional Indonesia ) 01-6729-2002 tentang Sistem Pangan Organik yang dapat menjadi acuan bagi para pelaku terkait pengembangan PO. Standar ini mengacu pada standar internasional yakni Codex CAC/GL 32/1999, dan cukup selaras dengan standar dasar IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movement). BIOCert sendiri tengah mengembangkan standar PO yang selaras dengan pedoman di atas dan sesuai dengan visi dan misi BIOCert.

    Apa Itu Pertanian Organik?

    July 29, 2008 in Informasi | Tags: Pertanian Organik, pupuk dalam negeri, sayur organik | 2 comments

    Alam mengajari kebajikan bagi umat manusia. Alam merupakan suatu kesatuan, terdiri dari banyak bagian, seperti organisme dengan organ-organnya. Semua bagian berjalan dalam harmoni, saling melayani dan berbagi. Tiap organ memiliki peran masing-masing, saling melengkapi dan memberikan sinergi untuk menghasilkan keseimbangan secara optimal, dan berkelanjutan. Setiap komponen tidak berpikir dan beraksi hanya demi ‘aku’, tetapi untuk ‘kita’: keseluruhan alam. Demikian halnya Alam, melindungi dan mengayomi bagian-bagiannya secara harmonis. Itulah organis, tidak egois.

    Pertanian organik (PO) juga tunduk pada prinsip diatas, pada hukum alam. Segala yang ada di alam adalah berguna dan memiliki fungsi, saling melengkapi, melayani dan menghidupi untuk semua. Dalam alam ada keragaman hayati dan keseimbangan ekologi. Maka, PO pun menghargai keragaman hayati dan keseimbangan ekologi. Berjuta tahun alam membuktikan prinsipnya, tak ada eksploitasi selain optimalisasi pemanfaatan. Demikian halnya PO, tidak untuk memaksimalkan hasil, tidak berlebih; tetapi cukup untuk semua makhluk dan berkesinambungan. Inilah filosofi mendasar PO.

    Perkembangan Pertanian Organik
    Praktek pertanian yang menggunakan bibit unggul yang dihasilkan oleh perusahaan benih, bahan-bahan kimia buatan pabrik (agrokimia) —baik untuk pemupukan lahan dan pengendalian hama— awalnya dirasakan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian. Namun, setelah beberapa dekade, praktek tersebut menimbulkan permasalahan khususnya terhadap kerusakan ekosistem lahan pertanian dan kesehatan petani itu sendiri.

    Penurunan hasil pertanian yang dibarengi dengan meningkatnya daya tahan hama dan penyakit tanaman, disebabkan karena fauna tanah yang bermanfaat bagi tanaman semakin berkurang dan mikroorganisme yang berguna bagi kesuburan tanah pun nyaris hilang akibat pemakaian input agrokimia yang berlebihan. Bahkan, hama dan penyakit tanaman bukannya menurun, tapi justru semakin kebal terhadap bahan-bahan kimia tersebut. Sehingga, petani memerlukan dosis yang lebih tinggi lagi untuk membasminya. Ini artinya, petani tidak saja menebar racun untuk membasmi hama dan penyakit, tetapi juga meracuni dirinya sendiri.

    Perhatian masyarakat dunia terhadap persoalan pertanian, kesehatan dan lingkungan global dalam dasawarsa terakhir ini semakin meningkat. Kepedulian tersebut dilanjutkan dengan usaha-usaha yang konkrit untuk menghasilkan pangan tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan sumber daya tanah, air, dan udara serta aman bagi kesehatan manusia. Salah satu usaha yang dirintis adalah dengan pengembangan PO yang akrab lingkungan dan menghasilkan pangan yang sehat, bebas dari residu obat-obatan dan zat-zat kimia yang mematikan.

    Sebenarnya, PO ini sudah menjadi kearifan/pengetahuan tradisional yang membudaya di kalangan petani di Indonesia. Namun, teknologi pertanian organik ini mulai ditinggalkan oleh petani ketika teknologi intensifikasi yang mengandalkan bahan agrokimia diterapkan di bidang pertanian. Sejak saat itu, petani menjadi target asupan agrokimia dan tergantung dari pihak luar. Setelah muncul persoalan dampak lingkungan akibat penggunaan bahan kimia di bidang pertanian, teknologi PO yang akrab lingkungan dan menghasilkan pangan yang sehat mulai diperhatikan lagi. (Sutanto, 2002).

    Apa dan Bagaimana Budidaya PO ?
    PO merupakan pertanian yang selaras dengan alam, menghayati dan menghargai prinsip-prinsip yang bekerja di alam yang telah menghidupi segala mahluk hidup berjuta-juta tahun lamanya. PO merupakan proses budidaya pertanian yang menyelaraskan pada keseimbangan ekologi, keanekaragaman varietas, serta keharmonian dengan iklim dan lingkungan sekitar. Dalam prakteknya, budidaya PO menggunakan semaksimal mungkin bahan-bahan alami yang terdapat di alam sekitarnya, dan tidak menggunakan asupan agrokimia (bahan kimia sintetis untuk pertanian). Lebih jauh, karena PO berusaha ‘meniru’ alam, maka pemakaian benih atau asupan yang mengandung bahan-bahan hasil rekayasa genetika (GMO/Genetically Modified Organism) juga dihindari.

    Kerapkali PO hanya dipahami secara teknis bertani yang menolak asupan kimiawi atau sebagai budidaya pertanian yang anti modernisasi atau disamakan dengan pertanian tradisional. Pemahaman ini sungguh kurang tepat. PO bukan sekedar teknik atau metode bertani, melainkan juga cara pandang, sistem nilai, sikap dan keyakinan hidup. PO memandang alam secara menyeluruh, komponennya saling tergantung dan menghidupi, dimana manusia juga adalah bagian di dalamnya. Sistem nilai PO mendasarkan pada prinsip-prinsip hukum alam. PO juga mengajak petani dan manusia umumnya untuk arif dan kreatif dalam mengelola alam yang tercermin dalam sikap dan keyakinannya. PO juga tidak menolak penggunaan teknologi modern di dalam praktek budidayanya, sejauh teknologi modern tersebut selaras dengan prinsip PO, yaitu keberlanjutan, penghargaan pada alam, keseimbangan ekosistem, keanekaragaman varietas, kemandirian dan kekhasan lokal. Maka, baik kearifan tradisional dan teknologi modern yang tunduk pada prinsip alam, keduanya mendapat tempat dalam PO.

    Gerakan PO mencoba menghimpun seluruh usaha petani dan pelaku lain, yang secara serius dan bertanggungjawab menghindarkan asupan dari luar yang meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkungan yang sehat. Mereka juga berusaha menghasilkan produksi tanaman yang berkelanjutan dengan cara memperbaiki kesuburan tanah dan menggunakan sumberdaya alami seperti mendaur ulang limbah pertanian.

    Budidaya PO, juga mendorong kemandirian dan solidaritas di antara petani sebagai produsen. Mandiri untuk tidak tergantung pada perusahaan-perusahaan besar penyedia pupuk dan bahan agrokimia serta perusahaan bibit. Solidaritas untuk berdaulat dan berorganisasi demi mencapai kesejahteraan, pemenuhan hak dan keadilan sosial bagi petani.

    Pertanian Organik

    July 29, 2008 in Informasi | Tags: obat organik, penyubur tanah, Pertanian Organik, pupuk semangka | 3 comments

    Pertanian Organik adalah sistem produksi pertanian yang menghindari atau sangat membatasi penggunaan pupuk kimia (pabrik), pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan.

    Budidaya tanaman berwawasan lingkungan adalah suatu budidaya pertanian yang direncanakan dan dilaksanakan dengan memperhatikan sifat-sifat, kondisi dan kelestarian lingkungan hidup, dengan demikian sumber daya alam dalam lingkungan hidup dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga kerusakan dan kemunduran lingkungan dapat dihindarkan dan melestarikan daya guna sumber daya alam dan lingkungan hidup

    WordLinx - Get Paid To Click
    Archives

    September 2008
    August 2008
    July 2008

    Recent Posts

    BRIKET TEMPURUNG KELAPA ( COCONUTS SHELL BRIQUET )
    ALumunium Foil untuk Kemasan produk
    SHAKTI Fungisida Alami (Botanis) Pertama Buatan Indonesia
    Pupuk Slow Release
    ATASI Pestisida Alami (Botanis) Pertama Buatan Indonesia

    Recent Comments
    koropedangnews on ALumunium Foil untuk Kemasan…
    jc on ALumunium Foil untuk Kemasan…
    Pertanian Organik: K… on Pertanian Organik
    iwan on ALumunium Foil untuk Kemasan…
    Rahmat Riza on ALumunium Foil untuk Kemasan…

    October 2011 M T W T F S S
    « Sep
    1 2
    3 4 5 6 7 8 9
    10 11 12 13 14 15 16
    17 18 19 20 21 22 23
    24 25 26 27 28 29 30
    31
    Office
    Jl.By Pass Ngurah Rai no.99
    Padang Galak, Sanur
    Bali - Indonesia
    Telp. +62 361 - 286 773
    Fax. +62 361 - 286 773
    E-mail : maskholik@lareosing.org

    Warehouse :
    Desa Jatirejo
    Kecamatan Purwoharjo
    Kabupaten Banyuwangi




    Bank Account


    Bank Mandiri (IDR)
    KCP Denpasar T. Umar
    Account No. 145-00-0529132-9
    Account Name. Kholik Mawardi


    Permata Bank (USD)
    Account No. 5804236513
    Account Name. Kholik Mawardi
    Swift Code : BBAIDJA
    Link

    Bali Handicraft Exporter
    Bali Natural Spa Product
    Butik Online Lampung

    Blog Stats

    59,449 hits










    Powered by Lintas Berita

    Theme: Tarski by Ben Eastaugh and Chris Sternal-Johnson. Blog at WordPress.com.

    Subscribe to feed.
    Follow
    Follow Pertanian Organik

    Get every new post delivered to your Inbox.

    Powered by WordPress.com

    0 komentar:

    BEAUTIFULL
    Diberdayakan oleh Blogger.

      © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

    Back to TOP